Senin, 11 April 2011

Grand Jean Company

Sejarah

Grand Jean Company didirikan pada pertengahan abad ke-19. Perusahaan tersebut bertahan menghadapi tahun – tahun penuh kesulitan pada tahun 1929 yang mengalami depresiasi besar akibat dari daya tahan pasar pada produk yang dominan tersebut – Jean Blue Denim. Grand Jean menguasai pasar dengan “ wash – and wear “, bell – bottom, dan jean flare, serta celana panjang kasual modern. Pada tahun 1989 perusahaan ini menjadi manufaktur pakaian terbesar di dunia. Perusahaan tersebut menyediakan bermacam – macam baju dan pakaian jean untuk pria dan wanita dan celana panjang wanita dengan jenis yang lengkap. Hal tersebut merupakan suatu reputasi yang layak untuk dihargai, celana yang berkualitas. Selama 30 tahun, Grand Jean sebenarnya menjual semau produksinya dan sering memberikan kuota kepada pembeli celana paling cepat 4 bulan, sebenarnya untuk menutup produksi selama 1 tahun. Perusahaan memiliki 25 pabrik untuk manufaktur dengan kapasitas produksi sebesar 20.000 celana per minggu. Namun, produksi ini tidak cukup untuk memenuhi permintaan di pasar. Sebagai hasil dari itu, perusahaan memutuskan untuk mempekerjakan produsen independen. Tahun lalu, para kontraktor ini menghasilkan sepertiga dari total penjualan. Grand jean adalah perusahaan yang memiliki fungsi fungsional.

Permasalahan

1. Grand Jean memiliki organisasi fungsional dan hal itu menyebabkan beberapa kelemahan: tidak ada cara nyata untuk menentukan efektivitas divisi fungsional terpisah (produksi dan pemasaran). Namun, ada kesenjangan yang nyata dalam organisasi karena divisi pemasaran lebih tinggi diberikan dari manajer produksi.

2. Tom Wicks, mengatakan bahwa perusahaan menggunakan kontraktor luar dalam memproduksi celana. Mereka telah bekerja sama selama 30 tahun. Apakah kontaktor yang bekerja sama dengan Grand Jean Company dapat selalu memenuhi jumlah kuota produksi yang di tetapkan oleh Grand Jean Company????

3. Bagaimana penentuan harga antara pihak kontraktor dengan Grand Jean Company???

Landasan Teori

Tom Wicks, wakil direktur untuk operasi produksi memberikan pendapat perusahaan menggunakan kontraktor luar ; “ sebagian besar kontraktor ini telah bekerja sama dengan kita selama 5 tahun atau lebih. Beberapa dari mereka telah memberikan pelayanan grand jean secara efisien dan dapat di andalkan selama 30 tahun. Apa yang kita harapkan untuk mencapai produksi celana panjang, kita mengetahui beberapa jaringan bebas yang tidak mengetahui apa yang mereka kerjakan dan kekuatan untuk keluar dari bisnis setelah 1 tahun atau mungkin karena biayanya terlalu tinggi.

Sistem pengendalian yang di gunakan oleh Grand Jean Company adalah menjaga 25 manufakturnya seperti pusat biaya. Operasi pada setiap pelaksanaannya telah teruji tentunya yang terkait dengan industri dan pengaturan biaya. Grand jean company juga mengetahui sejauh mana tingkat total waktu produksi setiap memulai mengembangkan standart waktu untuk setiap bentuk dasar jenis celana panjang yang dibuat. Mereka juga menggunakan informasi ini untuk menganggarkan biaya pelaksanaanya. Staff pemasaran mempekirakan kuantitas celana panjang sebagian tipe yang akan di produksi untuk beberapa tahun. Informasi itu digunakan untuk membagi jumlah produksi di dalam pelaksanaannya.

Rencana anggaran dibuat oleh Tom Wicks dan staffnya dengan membandingkan apakah penempatan bagian ( dalam celana panjang ) untuk setiap bulan akan dicapai dalam satu tahun sekali. Mereka melihat pada kinerja yang lalu dan menambahkan sebagian kecil ini karena mereka mengharapkan para pekerja akan memperbaikinya. Anggaran awal tahun diperbaiki pada setaip akhir bulan dengan mendasarkan produksi pada bulan sebelumnya. Jika manajer pelaksana menjalankan anggaran ini, kita anggap dia telah melakukan pekerjaan dengan baik. Jika dia tidak dapat menemukan bagianya, maka para pekerjanya tidak melakukan pekerjaanya pada apa yang mesti dilakukan, hal itu berdampak pada tingkat kecepatan dan efisiensi. Atau mungkin tingkat ketidak hadiran atau perputaran pekerja, masalah besar dalam pabrik kita, membawa dampak yang sangat besar. Ketika kuota tidak tercapai, kita ingin mengetahui mengapa dan berusaha memperbaiki masalah secepat yang kita bisa.

Dengan mengetahui kecendrungan jumlah celana panjang yang diproduksi dalam pabrik selama 1 bulan, maka dapat menentukan jumlah standar jam kerja yang diperlukan dalam 1 bulan. Tom Wicks selalu menelpon setiap manajer pelaksana tiap bulan untuk memberikan umpan balik secara cepat, walaupun kinerja nya memuaskan maupun tidak. “ Kita hanya melihat sisi yang lain dalam mengevaluasi seorang manajer pelaksana. Apakah hubungan komunitas berjalan dengan baik? Apakah pekerjanya merasa senang? Pemilik perusaan sangat memperhatikan faktor ini.

Bonus tahunan diberikan anak cabang Grand Jean Company sebagai suatu sistem hadiah. Wicks dan kedua asisten pemimpinnya menghitung kinerja setiap manajer pelaksana dalam skala 1 sampai 5, dimana 5 merupakan angka tertinggi. Di akhir tahun, manajer tingkat atas Grand Jean Company menetapkan bonus dengan mengevaluasi kinerja perusahaan secara keseluruhan dan keuntungan dalam setahun. Dasar bonus yang di tetapkan setinggi $ 10000. Tingkat kinerja untuk setiap bagian anggota manajemen digandakan dengan dasar penetapan bonus yang diberikan manajer. Sebagi contoh manajer mendapat tingkat poin 3 akan menerima bonus $ 30000.

Group Manajemen Grand Jean melibatkan bagian keuangan dan pemasaran yang ahli di bidangnya. Lima departemen pemasaran diperlakukan seperti pusat pendapatan. Perkiraan Marketing digunakan untuk mengatur unit penjualan dan target penjualan. Kinerja departemen bagian pemasaran diukur berdasarkan target yang dicapai. Untuk menemukan perubahaan permintaan konsumen , frekuensi perubahan dalam bauran produk sangat penting. Kekuatan pemasar menjual semua jenis jean dalam suatu wilayah teritorial. Kompensasi mereka terdiri dari gaji ditambah 8 % komisi penjualn. Komisi menunjukkan keadaan secara kasar separuh rat – rata komisi penjualan perorangan, Konsumennya adalah toko retail dan distributor pakaian. Untuk perkiraan kinerja departemen pemasaran , penjualn setiap jenis celana panjang tanggung jawab diberikan kepada departemen pemasaran. Manajer departemen pemasaran berpartisipasi dalam pemberian sistem bonus perusahaan.

Menurut Mia Packard tentang sistem pengendalian yang dipakai oleh Grand Jean Company “ Wicks adalah seorang eksekutif yang baik , dan dia seorang pebisnis yang pandai. Akan tetapi saya sesungguhnya tidak sependapat dengan sistem yang digunakan untuk mengevaluasi manajer pelaksana. Dalam suatu pelaksanaan rencana baru yang ditempatkan seperti bagian program orientasi perusahaan saya, saya tidak sengaja menemukan bahwa manajer pelaksana menimbun beberapa celana panjang yang dihasilkan melebihi pesanan. Dia melakukan hal ini untuk melindungi dirinya sendiri yang berlawanan dengan kekurangan produksi di masa yang akan datang. Saya mencurugai bahwa manajer pelaksana tidak bersungguh – sungguh meningkatkan produksi secara maksimum.

Analisis Masalah

1. Grand Jean memiliki organisasi fungsional dan hal itu menyebabkan beberapa kelemahan: tidak ada cara nyata untuk menentukan efektivitas divisi fungsional terpisah (produksi dan pemasaran). Namun, ada kesenjangan yang nyata dalam organisasi karena divisi pemasaran lebih tinggi diberikan dari manajer produksi.

2. Tom Wicks, mengatakan bahwa perusahaan menggunakan kontraktor luar dalam memproduksi celana. Mereka telah bekerja sama selama 30 tahun. Apakah kontaktor yang bekerja sama dengan Grand Jean Company dapat selalu memenuhi jumlah kuota produksi yang di tetapkan oleh Grand Jean Company????

3. Bagaimana penentuan harga antara pihak kontraktor dengan Grand Jean Company?????

Kritik Terhadap Paper

  1. Tidak ada penjelasan tentang anak perusahaan nya yang ada di luar negeri.
  2. Tidak menjelaskan secara jelas 25 manufaktur yang ada di Grand jean Company.
  3. Tidak menjelaskan nama – nama kontraktor yang bekerja sama dengan Grand Jean Company.

Kesimpulan

Dari permasalahan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengendalian manajemen yang di pakai oleh Grand Jean Company sudah baik, karena wakil direktur selalu memantau dan mengecek setiap bulan bagaiamana kondisi dari setiap manajer dengan cara menelepon stiap manajer pelaksana.

Daftar Pustaka

Anthony.Robert N dan Govindarajan.Vijay . Sistem Pengendalian Manajemen edisi 11. Jakarta: Penerbit Salemba Empat,2005.

http://yulianadede.blogspot.com/

http://www.oppapers.com/essays/Grand-Jean-Company/185556

http://prasetyo-utomo.blogspot.com/2010/06/grand-jean-company.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar