Jumat, 28 Mei 2010

Tarif Air Disesuaikan 1 juni Berdasarkan Golongan

PT Aetra Air Jakarta da PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja)tetap akan menyesuaikan tarif per 1 juni.

Hal itu di ungkapkan Presiden Direktur PT Aetra Air Jakarta Sjahril Japarin dan wakil Direktur PT Palyja Herawaty Prasetyo seusai rapat kerja dengan PDAM Jaya dan komisi C DPRD DKI, kemarin.

Nantinya, tarif air dinaikan tidak secara merata, tetapi dengan menyesuaikan kemampuan pelanggan berdasarkan luas bangunan dan fungsi bangunan mereka.

Sjahril menerangkan pihaknya telah menyurvei 7.655 pelanggan di kawasan Balai Pustaka, Jakarta Pusat dan Gudang Air, Jakarta Timur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.079 pelanggan mengalami penyesuaian kelompok tarif.

Penyesuain kelompok tarif dilakukan berdasarkan pergub No 11/2007 tentang penyesuian Tarif Otomatis Air Minum Semester I tahun 2007 dengan melihat luas bangunan, struktur, kualitas bangunan dan milik fungsi bangunan milik pelanggan.
Umumnyapelanggan tersebut bereasal dari kelompok tarif air IIA1 atau sebesar Rp 1.050 per meter3.

“Karena luas rumah, struktur dan fungsi bangunan pelanggan telah berubah menjadi lebih besar dan baik sehingga tingkat konsumsi airnya pun meningkat,” jelas Sjahril.
Di sisi lain, sebanyak 70% dari 412 ribu pelanggan Palyja membayar tarif I hingga III di bawah produk air baku Rp 7.500 per meter3. Karena itu, mereka juga menyesuaikan tarif.

Penyesuaian kelompok tarif, menurut Dirut PDAM Jaya Maurits Napitupulu, berdasarkan ketentuan bangunan Kementrian Pekerjaan Umum. Rumah seluas 28,8 meter2 kategori sangat sederhana, 28,8-70 meter2 tergolong sederhana, dan 70-120 meter2. Rumah menengah.(Ss/ J-1)

By : Media Indonesia 27/05/2010

Enam Jenis Pajak Diusulkan Naik

Jakarta- Enam jenis pajak daerah di Jakarta diusulkan untuk dinaikkan dan empat pajak lainnya diperluas, menyusul diberlakukannya UU No 29/2009 tentang Pajak dan Retribusi daerah. Usulan kenaikan dan perluasan pajak itu ditargetkan berlaku pada juni 2010.

Enam jenis pajak yang diusulkan naik, yakni pajak kendaraan bermotor, pajak bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak hiburan, pajak mineral bukan logam dan pajak parkir.

Usulan tertinggi kenaikan pada pajak hiburan yang semula sebesar sebesar 10 hingga 20 persen menjadi 10 hingga 75 persen. Sedangkan pajak kendaraan bermotor diusulkan naik 10 persen, yang semula 5 persen. Pajak bea balik nama kendaraan bermotor dari 10 persen menjadi 20 persen, pajak bahan bakar kendaraan bermotor dari 5 persen menjadi 10 persen, pajak mineral bukan logam dan batuan dari 20 persen menjadi 25 persen dan pajak perkir dari 20 persen menjadi 30 persen.

Sementara itu, empat pajak yang diusulkan untuk diperluas perhitungan pajaknya yaitu pajak restoran diperluas hingga mencakup pelayanan katering, pajak hotel diperluas mencakup seluruh persewaandi hotel, dan pajak kendaraan bermotor serta bea balik nama kendaraan bermotor diperluas hingga mencakup kendaraan pemerintah. Usulan tersebut muncul dalam rapat dengar pendapat antara DPRD DKI, Pemprov DKI, dan akademisi di ruang rapat paripurna DPRD DKI tentang revisi 11 perda, Selasa(11/5).

Meski demikian, kenaikan tarif pajak itu tidak sepenuhnya akan dialokasikan untuk penerimaan daerah, karena berdasarkan UU No.28/2009 yang menyebutkan penerimaan beberapa jenis pajak daerah, wajib dialokasikanuntuk mendanai pembangunan sarana dan prasarana yang secara langsung dinikmati oleh pembayar pajak dan seluruh warga.

Dalam UU tersebutjuga diatur secara khusus tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor untuk kendaraan umum, yang diterapkan sedikitnya 50 persen lebih rendah dari tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor pribadi. Wakil Ketua Badan Legislatif Daerah (Balegda) DKI, Perdata Tambunan, mengatakan, usulan tersebut berpedoman pada UU pajak dan retribusi yang baru.

UU itu memberikan kewenangan pemerintah daerah untuk menentukan batasan kenaikan pajak berdasarkan batasan minimum dan maksimum yang ditetapkan.

Dia mengatakan , pada juni 2010 usulan kenaikan tarif dan revisi 11 perda yang diajukan Pemprov DKI tahun ini bisa rampung. Setelah merampungkan 11 revisi perda tersebut, katanya, meraka akan merampungkan revisi dan pembuatan 27 raperda lainnya tahun ini.

Kepala Bidang Perncanaan dan Pengembangan Dinas Pelayanan Pajak, Iwan Setiadi, mengatakan usulan kenaikan tarif pajak itu ditujukan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak daerah, sesuai dengan yang terkandung dalam UU No. 208/2009.

By : Koran Republika 12/05/2010

Penjualan Dorong Laba Intiland

JAKARTA – Perusahaan pengembangan properti PT Intiland Development Tbk (Intiland) membukukan laba bersih pada kuartal pertama 2010 sebesar Rp 85,09 miliar. Jumlah itu melonjak signifikan dibandingkan periode sama 2009 sebesar Rp 2,98 miliar. Bahkan, pencapaian laba bersih periode tersebut jauh melampaui perolehan laba sepanjang 2009 sebesar Rp 25,61 miliar.

Presiden Direktur Intiland, Lennard Ho Kian Guan, mengatakan, lonjakan laba bersih Intiland sepenuhnya ditopang peningkatan kinerja penjualan, baik dari sektor residensial maupun jasa sewa pekantoran.

“Nilai pendapatan bersih Intiland tercatat mencapai Rp 277,88 miliar atau naik hampir tiga kali lipat dibanding periode sama 2009 sebesar Rp 95,82 miliar,”paparnya, di jakarta, kamis(13/5).

Lennard Ho menuturkan, sektor perumahan masih menjadi kontributor pendapatan terbesar, yakni 89 persen. Penjualan dari sektor ini tercatat mencapai Rp 246,94 miliar, atau naik 362 persen dibandingkan periode sama 2009.”Kontributor pendapatan lainnya berasal dari jasa sewa, pemeliharaan dan daya )6,5 persen), sarana olah raga (32 persen) dan dari pendapatan lain-lain sebesar 1,4 persen,” paparnya.

Penjualan dari sektor residensial, khususnya dari perumahaan Taman Saman Indah, Jakarta Barat dan perumahan Graha Famili, Surabaya, meningkat jauh sepanjang kuartal pertana 2010. Strategi manajemen untuk melakukan penjualan cepat tehadap sisa inventori. Menurut dia, juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan penjualan. “Namun, penjualan cepat tersebut dilakukan terhadap inventori yang bukan inti, sudah matang dan hanya memberikan keuntungan yang rendah,” ujar Lennard Ho.

Lennard Ho mengungkapkan kondisi makroekonomi yang relatif kondusif memberikan keyakinan bagi perseroan untuk melakukan sejumlah langkah ekspansi. Pada kuartal pertama 2010, perseroan meluncurkan sejumlah proyek hunian baru di Jakarta, seperti apartemen 1Park Resideces dan proyek Penang Residences serta Graha Natura di Surabaya.
Manajemen Intiland masih akan memfokuskan upaya trnsformasi usaha secara strategis tahun ini. Salah satu langkah strategi yang telah dilaksanakan adalah penawaran umum saham terbatas(rights issue)III pada April 2010.

Melalui rights issue, perseroan menawarkan 2,073 miliar lembar saham dengan harga Rp 1.000 per lembar. Pascaproses rights issue, total jumlah saham perseroan bertambah menjadi 5,12 miliar lembar, dari sebelumnya sebanyak 3,1 miliar. Perubahan lainnya pasca-rights issue terjadi pada nilai aset perseroan yang naik yang cukup tunggi dari Rp 2,11 triliun menjadi4,02 triliun.

By : Republika ekonomi&bisnis 14/05/2010

Kamis, 27 Mei 2010

Tabung Gas Ilegal PT TMM Belum Dipastikan Pernah Meledak

Jakarta - Insiden ledakan akibat kebocoran tabung gas terus terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun, polisi belum menemukan keterkaitan antara tabung gas ilegal yang diproduksi perusahaan tersebut dengan sejumlah ledakan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya.

"Kita belum lihat korelasi langsung apakah tabung yang dihasilkan ini merupakan tabung yang sudah meledak atau bukan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Namun, jelasnya, hasil pengujian laboratorium menyatakan bahwa tabung gas pabrikan PT TMM tidak memperhatikan segi-segi standar SNI. Keterangan Pertamina sendiri menyatakan bahwa PT TMM tersebut tidak termasuk perusahaan rekanan.

"Secara laboratoris, tabung yang kita sita dari pabriknya memang dari segi SNI terbukti tidak memiliki standar," imbuhnya.

Dijelaskan dia, PT TMM telah berproduksi sebelum Pertamina mengeluarkan izin produksi. "Jadi masih dalam proses," ucapnya.

Seharusnya, bahan produksi itu harus lolos dari uji coba laboratorium dulu. "Baru nanti diterbitkan sertifikasi terhadap produk. Jadi secara quality control tidak bagus," tukasnya.

Boy menambahkan, untuk membedakan mana tabung gas yang asli dan yang palsu memang cukup sulit. Guna membuktikan keaslian tabung gas itu harus melalui uji laboratorium.

"Kalau diperiksa lebih detil lagi secara laboratoris, maka baru bisa diketahui letak perbedaan antara tabung gas yang memenuhi standar atau tidak memnuhi standar," jelasnya.

Sebelumnya, polisi telah menetapkan 3 tersangka dalam kasus tabung gas ilegal PT TMM. Ketiganya merupakan direktur di perusahaan tersebut.

PT TMM diketahui telah berdiri sejak Agustus 2009 lalu. Namun, sebelum mereka mendapatkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tangerang pada September 2009 lalu, perusahaan tersebut telah memproduksi lebih dari 200 ribu tabung gas ukuran 3 kilogram.

Pada praktiknya, perusahaan tersebut memasarkan tabung pabrikannya ke sejumlah agen. Dari agen-agen, tabung gas ukuran 3 kilogram itu diisi dengan gas di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE).

Polisi sendiri mengaku kesulitan untuk menarik tabung gas yang telah diproduksi PT TMM. "Karena sudah tercampur dengan yang berstandar," kata Kepala Satuan Sumber Daya Lingkungan AKBP Eko Saputro, kemarin.

By : E Mei Amelia R - detikNews

DPR Geram Ditjen Pajak Kalah Soal KPC

JAKARTA - Maraknya kasus yang melibatkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak membuat geram Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Apalagi, Ditjen Pajak gagal dalam kasus pajak dengan anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), Kaltim Prima Coal (KPC) dalam persidangan Mahkamah Agung (MA) beberapa waktu lalu. Bahkan diduga ada spekulasi dalam "memenangkan kasus" tersebut sehingga KPC menang dipersidangan.

"Ada spekulasi mungkin disana. Faktanya Ditjen Pajak saja, dari 85 kasus yang terlibat di dalamnya, selalu kalah dan negara di rugikan atas itu," ujar Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI-Perjuangan Eva Kusuma Sundari, saat ditemui langsung oleh okezone, di Komisi XI, DPR, Jakarta, Kamis (27/5/2010)

Lemahnya sistem peradilan pajak yang dinilai lemah, diduga jadi dalangnya.

"Para hakim saat ini di spekulasi,kita harus berkerja keras untuk itu. Jika sudah mumpuni dan pengukuan dr internanional itu kan bagus," ungkapnya.

Oleh karena itu, dirinya tidak ingin membuat spekulasi dan ini sudah ada diserahkan ke komisi yudisial untuk dibahas.

By : Candra Setya Santoso - Okezone

Irlandia Tingkatkan Investasi di Indonesia

JAKARTA - Irlandia akan meningkatkan investasi di Indonesia terutama di sektor telekomunikasi dan energi terbarukan. Pada tahun lalu, total nilai investasi di dua sektor tersebut sebesar USD75 juta.

Regional Sales Director Asia Pacific Altobridge Mark O'Sullivan mengatakan, 2009 lalu, investasi di sektor telekomunikasi mencapai USD25 juta, sedangkan untuk sektor energi terbarukan mencapai USD50 juta.

Mark mengatakan, pihaknya tahun ini sedang berupaya meningkatkan investasi di sektor infrastruktur telekomunikasi khususnya untuk daerah terpencil. Rencana ini, sambungnya, sudah dibicarakan dengan operator lokal dan hal ini disambut baik oleh operator lokal.

Menurut Mark, hal ini dikarenakan biaya operasional dan investasi jauh lebih murah dibandingkan dengan rencana yang dibuat provider lokal, disebabkan karena mengunakan mengunakan satelit pribadi Altobridge.

”Kami sudah bicara dengan beberapa operator lokal salah satunya adalah Telkomsel,” kata Mark di Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Ketika ditanya lebih jauh investasi yang ditanamkan ke Indonesia di sektor telekomunikasi tersebut, Mark belum dapat menjelaskan lebih rinci. Pasalnya, saat ini masih dilakukan pembicaraan dengan operator lokal.

“Kita masih melakukan pembicaraan dengan banyak operator jadi tidak etis untuk membicarakan besarannya,” terangnya.

First Secretary In Charge In Energy Policy In Asia Pacific Michael Smith mengatakan, untuk sektor energi terbarukan, perusahaan Irlandia berencana akan membangun smart home di Indonesia.

Smart home ini nantinya merupakan rumah hemat energi yang lebih banyak mengunakan tenaga angin dibandingkan bahan bakar minyak atau listrik. “Pembangunan ini kami targetkan secepatnya, namun pastinya kami belum dapat jelaskan karena perusahaan musti membicarakan dengan banyak pihak,” kata Michael.

Selain itu, pemerintah Irlandia juga memberikan insentif potongan pajak sebesar 30 persen untuk perusahaan yang berbasis energi terbarukan yang mau melakukan investasi di Indonesia.

Sementara itu, Duta Besar Irlandia untuk Asia Pasifik Richard O’Brien menyambut baik rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan Irlandia di Indonesia.

Menurutnya, ini merupakan keputusan yang tepat. Hal ini dikarenakan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia terbilang tinggi terutama untuk beberapa sektor seperti telekomunikasi. “Saya senang jika perusahaan Iralndia seperti Opennet, Altobridge dan SRI membuka kantor cabang di Jakarta,” tutur Richard.

Walaupun menganggap Indonesia negara yag memiliki perekonomian tinggi, Richard meminta kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan beberapa hal untuk mendukung kegiatan investasi, di antaranya transparansi pembayaran pajak, kepastian regulasi, dan kepastian tenaga kerja di Indonesia serta penghilangan high cost economy.(Sandra Karina/Koran SI/ade)

IHSG Akhir Pekan Ditutup Balik Arah

JAKARTA - Tak terduga, indeks harga saham gabungan (IHSG) bisa berjuang menguat ketika tadi pagi hingga siang diterpa sentimen negatif dari bursa regional dan global. Kendati tipis, performance IHSG akhir pekan ini ditutup sempurna.

IHSG pada penutupan perdagangan Kamis (27/5/2010) menguat tipis 17,14 poin atau 0,64 persen ke 2.713,92. Indeks LQ45 menguat 3,94 poin ke 525,58 dan Jakarta Islamic Indeks (JII) ikut menguat 3,5 poin ke 431,07.

Nilai transaksi tercatat sebesar Rp5,02 triliun dengan volume sebanyak 11,23 miliar lembar lot saham. Di samping itu, sebanyak 87 saham melemah, 133 saham menguat, dan 53 saham jalan di tempat alias stagnan.

Hal ini membuat saham dari berbagai sektor-sektor di dalam negeri pun seluruhnya tercatat menguat dan melemah. Sektor pertambangan memimpin penguatan sebesar 48,07 poin, begitu juga dengan sektor perkebunan yang menguat 14,53 poin.

Sementara sektor konsumer masih tercatat melemah 29,15 poin, sektor manufaktur turun 8,9 poin, serta sektor keuangan naik sebesar 2,23 poin menjadi 344,92.

Saham-saham yang ditutup menguat (top gainer), antara lain saham PT Astra International Tbk (ASII) menguat Rp1.450 ke Rp41.500, PT Merck Tbk (MERK) menguat Rp1.000 ke Rp70.000, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp1.000 ke Rp17.700, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik Rp900 ke Rp34.150, dan PT International Nikel Indonesia Tbk (INCO) menguat Rp275 ke Rp3.850.

Sementara saham yang ditutup melemah (top losser), antara lain PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) turun Rp800 ke Rp90.000, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp2.500 menjadi Rp33.500, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp850 ke Rp14.750, PT Semen Gresik Tbk (SMGR) turun Rp600 ke Rp8.300, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun Rp650 menjadi Rp15.150.(ade)

By : Ade Hapsari Lestarini - Okezone

2010, Antam Targetkan Produksi Emas 3 Ton

JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan penambahan jumlah produksi emas sampai akhir 2010 sebanyak tiga ton emas atau naik 500 kilogram (kg) dari produksi emas 2009 sebanyak 2,5 ton.

“Untuk target produksi tahun ini, kami menargetkan produksi emas dari tambang baru kami di Cibaliyung sebanyak 500 kg emas,” ujar Sekretaris Perusahaan ANTM Bimo Budi Satriyo kepada wartawan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di Hotel Ritz Carlton Pasific Place, SCBD, Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Selain itu, ANTM juga menargetkan penjualan produksi feronikel 2010 sebesar 19 ton di mana 18,5 ton berasal dari produksi dan ditambah dengan trading yang dilakukan perseroan sebesar 500 kg.

“Dengan target emas dan nikel tersebut, maka perseroan memperkirakan untuk 2010 ini rata-rata penjualan feronikel dan emas cukup stabil yakni untuk feronikel sekira sebesar USD9-9,5 per pon dan rata-rata penjualan emas USD1.000-USD1.200 per troy ons.

Di samping itu, perseroan juga akan memulai pembangunan ketiga proyek perseroan. Diharapkan ketiganya dapat muai dioperasikan pada 2014. Ketiga proyek tersebut adalah proyek Chemical Grade alumina Tayan, proyek Smelter Grade Alumina Mempawah dan proyek Feronikel Halmahera.

Di sisi lain, dalam RUPST kali ini juga memutuskan gaji dan fasilitas untuk direksi dan komisaris masih sama dengan 2009. Sedangkan tantiem (bonus) direksi dan komisaris, mengalami penurunan karena perolehan laba bersih 2009 lebih rendah dari perolehan tahun sebelumnya.

Sekadar mengingatkan, 2010 ini, perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp2,352 triliun atau naik secara signifikan jika dibandingkan tahun lalu sebesar Rp594,6 miliar. Dana itu terdiri dari investasi rutin Rp435,53 miliar, investasi pengembangan Rp1,7 triliun dan biaya yang ditangguhkan Rp208,259 juta.(ade)

By : Rheza Andhika Pamungkas - Okezone

Menteri ESDM: Bikers Tak Perlu Khawatirkan Pembatasan Premium

Jakarta - Pemerintah menegaskan para pemilik sepeda motor tidak perlu khawatir terhadap rencana pemerintah untuk membatasi konsumsi pemakaian BBM bersubsidi.

Menteri ESDM Darwin Saleh mengatakan, para pengguna sepeda motor yang masuk dalam golongan tidak mampu akan tetap menggunakan BBM bersubsidi.

"Pada prinsipnya kendaraan umum dan golongan masyarakat tidak mampu akan tetap mendapatkan subsidi, termasuk mereka yang menggunakan sepeda motor," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (27/5/2010).

Dijelaskan Darwin, rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan pribadi adalah agar anggaran subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah semakin tepat sasaran.

"Sektor transportasi adalah penerima subsidi BBM terbesar, sekitar 90% dari BBM bersubsidi," imbuhnya.

"Jadi, pemerintah akan lebih memfokuskan pada pengetatan distribusi BBM bersubsidi agar tidak ikut dinikmati mereka yang tergolong mampu, misalnya kendaraan mewah dan lain sebagainya," tambahnya.

Karena itu, para pengendara motor tidak perlu khawatir dengan rencana ini. "Karena kebijakan pengetatan itu tidak ditujukan kepada kelompok masyarakat ini," tukasnya.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo sebelumnya mengatakan, para pengguna motor kemungkinan tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi dalam rangka pembatasan konsumsi BBM bersubsidi. Hal ini merupakan hasil kesepakatan dari pembicaraannya dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

Niat tersebut langsung memunculkan protes dari berbagai kalangan, baik para pengguna motor maupun DPR. Rencana tersebut dinilai tidak akan efektif membatasi konsumsi BBM bersubsidi.

By : Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance

Perusahaan Asing Diminta Lakukan Politik Etis Seperti Zaman Belanda

Jakarta - Banyaknya kekayaan alam Indonesia yang telah dieksploitasi oleh perusahaan tambang asing seperti PT Freeport, Newmont, INCO dan lainnya harus dibarengi dengan politik balas budi atau politik etis (Etische Politiek) oleh mereka kepada rakyat dan bangsa ini.

Komisi VII DPR meminta perusahaan-perusahaan itu lebih menunjukkan empati dan simpatinya kepada rakyat dan bangsa ini dalam bentuk penerapan politik etis seperti yang pernah dilakukan pada zaman penjajahan Belanda dulu.

"Perusahaan asing seperti Freeport, Newmont dan INCO sudah selayaknya melakukan politik ethics. Kalau dulu VOC saja bersedia melakukan politik etis, harusnya perusahaan-perusahaan asing juga bisa melakukan," kata anggota Komisi VII DPR Totok Daryanto kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Menurut mantan ketua DPP PAN ini, bentuk politik etika yang bisa dilakukan oleh perusahaan tambang asing itu antara lain dengan membagikan lagi lahan yang belum bisa digarap dalam 20 tahun ke depan kepada pemerintah untuk dieksplorasi guna meningkatkan APBN. Hal ini sangat penting agar lahan yang tidak dieksplorasi itu bisa digarap sehingga bisa diharapkan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Sekarang ini banyak sekali perusaan yang memiliki kontrak karya dengan lahan besar, tetapi pemanfaatannya baru berapa, sehingga sisanya masih belum digarap. Seperti PT Inco misalnya yang memiliki lahan sekitar 220 ribu hektar, namun yang dikelola hanya sekitar 16-18 ribu. Demikian juga dengan Freeport dan Newmont," paparnya.

Selain itu, penerapan politik etika bisa dilakukan juga dengan cara membangun daerah dan kawasan yang dijadikan areal eksplorasi sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Sehingga, masyarakat sekitar akan bisa merasakan hasil dari kekayaan alam yang dieklporasi oleh perusaan tambang asing itu.

"Misalnya, kalau di daerah itu tidak ada jalan akses yang layak, ya bangunin jalan. Kalau kekuarangan daya listrik, atau bahkan belum ada listrik, ya bangunin pembangkit listrik. Termasuk bagi warganya yang kurang pendidikan, ya bangunin sekolah dan seterusnya," paparnya.

Apalagi, lanjut orang dekat Soetrisno Bachir ini, berdasarkan UU No 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba), lelang Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) diberikan kesempatan kepada semua pihak sesuai persyaratan untuk ikut serta. Hal itu dimaksudkan agar terciptanya lebih banyak lapangan kerja dan peningkatan daya saing nasional yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap asing.

"Pemerintah telah sangat kooperatif terhadap perusahaan tambang asing. Namun hingga detik ini tidak ada kesadaran dari pihak perusahaan tambang asing tersebut untuk membalas budi baik pemerintah. Sekarang saatnya kita menagih mereka. Jangan hanya program CSR (corporate social responsibility) saja," pintanya.

(yid/mad)

By : detiknews.com

Selasa, 18 Mei 2010

Laporan Segmen PT. Ultra JayaMilk Industry & Trading Company Tbk

Pelaporan informasi keuangan menurut segmen diatur melalui PSAK No. 5. disana menjelaskan pelaporan informasi keuangan menuru segmen dari suatu perusahaan, khususnya yang beroperasi dalam industridan wilayah geografis yang berbeda. Dalam pelaporan informasi keuangan menurut segmen, perusahaan menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukan komposisi masing-masing wilayah geografis yang dilaporkan.

Statement No. 131 mengartikan segmen usaha sebagai bagian dari suatu perusahaan yang terlibat dalam aktivitas usaha yang mengahasilkan pendapatan dan mengeluarkan biaya, termasuk pendapatan dan beban antar segmen. Dimana hasil usahanya berkala ditelaah oleh para pengambil keputusan di perusahaan dan terdapat informasi keuangan tersendiri. Beberapa segmen usaha dapat digabungkan jika segmen-segmen tersebut memiliki keteristik ekonomis yang sama.

Berikut adalah laporan segmen PT. Ultra JayaMilk Industry & Trading Company Tbk.

Gambar 1














Pada gambar 1 kita dapat melihat bahwa jumlah sebelum dan setelah eliminasi Penjualan Bersih menurut daerah geografis adalah Rp 1.362.606.580.492. jumlah sebelum dan setelah eliminasi Penjualan Bersih menurut jenis produk adalah RP 1.362.606.580.492. Jumlah sebelum dan setelah eliminasi Beban Pokok Penjualan menurut jenis produk adalah Rp 1.101.875.796.134.

Hasil Segmen laba usaha induk perusahaan yang terdiri dari makanan dan minuman adalah (RP 67.005.076.284) dan rugi usaha anak perusahaan sebesar (Rp 6.920.000). maka jumlahnya sebesar (Rp 673011.996.284) eliminasi sebesar (Rp 2.19.044.887) Beban lain-lain –bersih yang terdiri dari induk dan anak perusahaan yang masing-masing Rp 335.641.628.764 dan Rp 371.549.587 maka Alaba Sebelum Pajak Penghasilan sebesar Rp 268.782.137.180,-



Gambar 2














Pada gambar 2 , jumlah aktiva induk dan anak perusahaan masing-masing adalah Rp 1.739.319.478.021,- dan Rp 3.379.752.468,- dan eliminasi (RP 2.052.851.482) maka jumlah setelah eliminasi adalah Rp 1.740.646.379.006,-. Aktiva tetap pemilikan langsung yang terdiri dari minuman dan makanan adalah Rp 462.511.655.893 dan Rp 323.916.202.983,- Aktiva tetap yang dipakai bersama Rp 323.916.202.983,- maka jumlah sebelum dan setelah eliminasi adalah Rp 1.101.691.174.220,-